"Dan milik Allah timur dan barat,kemana pun kamu menghadap disanalah wajah Allah,sungguh Allah Maha Luas,Maha Mengetahui"(QS.al-baqarah:115)

Sabtu, 16 Oktober 2010

MESIN WUDHU OTOMATIS

Anthony Gomez, Kepala dan Direktur AACE Worlwide Pty. Ltd., sebuah perusahaan Australia, berhasil menemukan dan mendesain mesin wudhu otomatis yang dioperasikan dengan sinar infra merah. Kelebihan mesin Auto Wudu Washer (AWW) yang dilengkapi dengan alat pengering ini adalah efisiensi air dan waktu.
Mesin wudhu otomatis ini nampaknya bakal laku keras, karena menurut Gomez, perusahaannya sudah menerima pesanan 600 mesin wudhu otomatis ini dari berbagai negara Muslim.
"Kami sedang dalam proses membuat kesepakatan untuk mendistribusikan mesin ini ke Arab Saudi, Kuwait, Oman dan Bahrain," kata Gomez. Ia mengatakan, belum tahu akan dihargai berapa mesin temuannya itu, namun ia meyakinkan bahwa harganya akan 'terjangkau.'
"Mesin ini bukan hanya untuk orang kaya tapi untuk semua orang, kita berusaha agar sedapat mungkin harganya terjangkau," tambah Gomez, asal Malaysia yang kini sudah menjadi warga negara Australia.
Mesin ini dibuat khusus dengan unit-unit untuk berwudhu misalnya bagian telinga, mulut, muka, tangan sampai siku, kaki sampai mata kaki, yang semuanya dibuat dalam satu unit sistem. Menurut Gomez, yang perusahaannya bergerak di bidang pembuatan komponen pesawat terbang, mesin wudhu ini seluruhnya menggunakan sistem komputerisasi.
"Anda tidak perlu menyentuh keran apapun, mesin ini dioperasikan oleh sensor infra merah berdasarkan tekonologi Australia, " jelas Gomez.
Ia mengungkapkan, pada tahap selanjutnya perusahaannya akan memproduksi mesin wudhu otomatis yang bentuknya mirip sebuah kulkas ukuran besar. Saat ini, pembuatan unit-unit mesinnya masih berbasis di Malaysia.
Gomez mengatakan, ia mendapatkan ide pertama untuk membuat mesin wudhu ini ketika ia sedang dalam perjalanan dari Taba, Mesir ke Aqaba, Yordania dengan menggunakan ferry.
"Semuanya berawal ketika tim kami dikontrak untuk membuat pintu kokpit oleh sebuah perusahaan penerbangan Mesir di Taba," kisahnya.
Setelah kontrak itu selesai, Gomez memutuskan untuk berkunjung ke Aqaba. Tapi saat itu ia ketinggalan ferry yang cepat dan terpaksa naik ferry yang lambat, yang sedang mengangkut para jamaah yang akan pergi umarh ke Makkah.
"Toiletnya sangat kotor dan ramai. Banyak para jamaah yang berwudhu dengan menggunakan wastafel dan berdiri di atas lantai yang kotor, yang sama sekali tidak higienis," sambung Gomez.
"Meski saya bukan Muslim, saya sedih melihat mereka karena keyakinan di setiap agama harus menyembah dan mengabdi pada satu tuhan," kata Gomez lagi.
Setelah kembali ke Australia, Gomez bertekad untuk memproduksi mesin wudhu yang canggih dengan menggunakan teknologi tinggi agar bisa juga menghemat waktu dan air.
"Makkah dan Madinah seringkali ramai pengunjung, bayangkan jika hampir dua juta orang berwudhu dan ini sangat sulit. Di sistim kami, hanya butuh tiga menit untuk berwudhu dengan layak," ujarnya.
Wudhu dan Aspek Spiritual
Gomez mengaku sudah berkonsultasi dengan Dewan Islam di Australia sebelum ia mengerjakan penemuan barunya itu. Menurutnya, Dewan Islam Australia sudah mengeluarkan fatwa yang membolehkan mesin wudhu itu.
Mengomentari mesin wudhu otomatis temuan Gomez, ulama Mesir Syeikh 'Abdul-Khaliq Hasan Ash-Sharif mengatakan, dia tidak melihat hal yang salah dalam penggunaan mesin wudhu itu sepanjang pilar-pilar dasar yang disyaratkan untuk berwudhu diperhatikan dengan benar.
"Ada aspek-aspek spiritual dari berwudhu yang harus diperhatikan oleh mereka yang menggunakan peralatan modern," katanya pada Islamonline.
Syeikh Hassan Asy-Syarif menegaskan, umat Islam sendiri tidak perlu terpecah belah hanya kerena mesin-mesin modern dan umat Islam tidak perlu kehilangan semangat spiritualitasnya dengan menggunakan peralatan modern seperti mesin wudhu otomatis itu.
"Umat Islam yang menggunakan mesin ini tidak boleh lupa bahwa mereka sebenarnya sedang melakukan salah satu bentuk peribadatan dan bukan sekedar kegiatan rutinitas membersihkan badan," jelasnya.
Yang dimaksud aspek spiritual itu, Syeikh Hassan Asy-Syarif mengungkapkan sebuah hadist shahih yang mengatakan bahwa dosa seseorang akan diampuni ketika tetesan air jatuh dari bagian-bagian tubuh orang yang berwudhu.
"Aspek spiritual inilah yang harus ada di pikiran seorang Muslim," tegasnya. (ln/iol)
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/mesin-wudhu-otomatis-buatan-pengusaha-australia-siap-dipasarkan.htm

Sabtu, 18 September 2010

Bercanda Yang Syar'i
Oleh : Ustadz Muhammad Amruddin, Lc
Tanggal Publikasi : 11 Nopember 2009
Bercanda merupakan salah satu hobi semua kalangan, baik itu anak-anak maupun orang tua, laki-laki atau perempuan, penarik becak atau kuli batu, terlebih lagi para generasi muda.

Karena begitu tersebarnya kegemaran dan hobi canda ini di masyarakat Indonesia Raya, sampai-sampai dijadikan profesi oleh sebagian orang. Nah, muncullah di sana grup-grup lawak dan banyolan, ludruk, kelompok musik humor, pantomin, film-film humor, promosi dan media massa yang dihiasi dengan humor. Bukan cuma lewat media audio-visual, bahkan juga lewat karya tulis, dan buku-buku. Lebih ironisnya lagi kegemaran bercanda ini digunakan oleh sebagian kiai dan ustadz untuk menarik massa, pemanis retorika dalam berceramah dan berkhutbah sehingga menjadi ciri khas bagi dirinya. Tak heran jika disana ada sebagian pelawak dan artis jadi ustadz. Sangat menyedihkan sekali……

Allah ta’ala berfirman :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً (الأحزاب : 21(

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah ta’ala”.

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah sosok terbaik dalam menerapkan perintah dan tuntunan Allah Ta'ala. Sekalipun beliau pernah bercanda, namun canda bukanlah kebiasaan rutinnya, apalagi jadi profesinya. Silahkan dengarkan sahabat Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu bertutur dalam menggambarkan pribadi dan akhlak Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
كان طويل الصمت قليل الضحك
"Beliau banyak diam dan sedikit tertawa" [1].

عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قالوا : يا رسول الله إنك تداعبنا؟ . قال : نعم غير أني لا أقول إلا حقا

Dari Abu Hurarah
radhiyallahu 'anhu beliau berkata: mereka (para shahabat) bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam: “Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami ?, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: Benar, hanya saja aku tidak pernah berucap kecuali kebenaran[2]
 
‘Aisyah radhiyallahu 'anha mengisahkan:
 
ما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم ضاحكا حتى أرى منه لهواته إنما كان يتبسم

Aku tidak pernah melihat Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa terbahak-bahak hingga terlihat lidahnya, akan tetapi beliau hanya tersenyum.[3]
 
BEBERAPA CONTOH DARI CANDA RASULULLAH Shallallahu 'Alaihi Wasallam :

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah memanggil Anas bin Malik dengan "يا ذاالأذنين"[4] , begitu juga beliau mencandai Abu Umair,[5] mencandai seorang pria dusun bernama zahir bin haram[6], menaikkan seorang laki-laki diatas seekor anak  unta[7], dan sering kali bercanda menggoda Aisyah, begitu juga beliau memerintahkan Jabir untuk mencari yang masih gadis untuk dicandai dan diajak tertawa[8].
 
HUKUM BERSENDAU GURAU

Karena Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah sebagai sosok suritauladan dan panutan, dan beliau juga bercanda sebagaiman tersebut diatas, maka hukumnya adalah mubah bagi mu’min dan mu’minah. Terlebih jika dipandang perlu, seperti mengendorkan suasana yang menegang, mempererat kasih sayang antar anggota keluarga dan lain-lain.

Walaupun bercanda itu boleh, akan tetapi disana ada benang-benang merah yang tidak boleh dilewati yang diletakkan oleh syariat agar kita tidak terlalu jauh melangkah, bahkan melampau batas.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

لا تكثروا الضحك, فإن كثرة الضحك تميت القلب

"Janganlah kalian memperbanyak tertawa karena memperbanyak tertawa bisa mematikan hati"
[9].
 
Diantara hal yang dilarang dalam syariat ketika bercanda adalah:
 
§   Menyinggung Allah, Rasul-Nya dan syari'at-Nya.
Seperti orang-orang yahudi mengatakan tentang dzat Allah ta’la, bahwasannya tangan Allah itu terbelenggu, atau kaum Nuh u yang mengolok-oloknya, juga orang-orang munafik yang dicap oleh Allah dengan kekufuran karena mereka mengolok-olok Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para shahabat, atau celotehan orang-prang ahlul bida’ dan ahlul ahwa’ yang sangat alergi mendengar kata-kata sunnah. Wal’iyadzubillah….
 
§   Merendahkan Orang Lain
Baik dengan meniru-niru gayanya agar orang tertawa, atau dengan cara lainnya.

§   Dusta Demi Canda
ويل للذي يحدث فيكذب ليضحك به الناس ويل له ويل له

Celakalah bagi yang berkata dusta agar orang-orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.[10]

Demikian, mudah-mudahan bisa menjadi bahan renungan agar kita tidak kebablasan dalam bercanda, sehingga hati kita menjadi mati-Wal’iadzubillah- dan tertutup dari jalan hidayah. Wallahu a’lam.


[1] HR. Ahmad dalam Al-Musnad (5/88) dan dishahihkan Al-Albany dalam Shahih Al-Jami (4822)
[2] HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrod (265), Al Tirmidzi (1990), Ahmad (8462) dan di shahihkan oleh Al Bani
[3] HR Al Bukhari dan Muslim
[4] HR Al Tirmidzi, Ahmad dan Abu Daud. Lihat shahih al jami’ (7909)
[5] HR Abu Daud
[6] HR Ahmad, Al Tirmidzi dan Baghowi dalam Syarhus sunnah.
[7] HR Abu Daud dan Al Tirmidzi
[8] HR Al Bukhori dan Muslim
[9]HR. Ahmad (8081), At-Tirmidzy (2305), Ibnu Majah (4193), dan lainnya. Lihat Ash-Shahihah.
[10]HR Al Darimi (66), dan Al Baihaki dalam sunan al kubro (20614)
 
 
http://www.pesantrenalirsyad.org/artikel/detil/5